Microsoft Xenix ialah Sistem Operasi Pada Microsoft Yang Mungkin Telah Dilupakan

Microsoft Xenix ialah sistem operasi yang berbasis UNIX dan dilisensi Microsoft dari Unix v.7, yang dibuat pertama kali oleh mendiang Dennis Ritchie serta Kenneth Thompson tahun 1979 Bell Laboratories milik AT&T. Microsoft Xenix tersebut pernah memenangkan sistem operasi berbasis UNIX dipasaran, dan juga saat perang Unix terjadi (Unix War) yang disertai oleh beberapa pemanufaktur mainframe.


Microsoft-Xenix-ialah-Sistem-Operasi-Pada-Microsoft-Yang-Mungkin-Telah-Dilupakan

Microsoft menciptakan Xenix tanggal 25 Agustus tahun 1980 hal itu bertepatan dengan satu tahun sebelum IBM menciptakan IBM PC Model 5150, yang juga dapat digunakan microcomputer dengan arsitektur Intel 8086/8088 maupun Zilog Z8000, dan pelisensi lain memakai UNIX di mainframe serta minicomputer seperti DEC PDP-11. Diperhatikan dari sumbernya, Xenix dapat dijalankan di atas minicomputer, namun Microsoft tidak memperdagangkan, dan juga “ngikut perang”. Microsoft tidak menawarkan Xenix langsung pada pengguna, namun melisensikan Xenix kepada OEM misalnya yaitu Intel Corporation, dan Tandy Corporation, Altos, serta SCO yang nantinya menjalankan porting menuju arsitektur komputer mereka sendiri-sendiri. Trik tadi dianggap sangat jitu, dan hasilnya, Microsoft menjadi pemimpin dalam pasar sistem operasi UNIX sebaab dengan pengguna paling banyak, daripada sistem-sistem UNIX yang lain.


Tampilan modus teks sistem operasi Microsoft/SCO Xenix


Microsoft-Xenix-ialah-Sistem-Operasi-Pada-Microsoft-Yang-Mungkin-Telah-Dilupakan


Walaupun diciptakan jauh setahun sebelum MS-DOS (perkembangan dari Q-DOS alias Quick-and-Dirty Operating System dari Tim Patterson atau Seattle Computer Products), kenyataannya Microsoft Xenix memiliki kekuatan lebih dibanding MS-DOS. Penulis acungkan jempol pada Microsoft karena mereka bisa menjadikan UNIX bergerak di atas microcomputer, sebab sistem operasi itu semula diciptakan untuk komputer-komputer besar misalnya ialah kemampuan yang diberikan oleh mainframe maupun minicomputer dan tidak dimiliki oleh microcomputer misalnya multiprogramming/multitasking. Kerennya lagi, Microsoft juga memiliki beberapa kinerja dari BSD Unix alias Berkeley Software Distribution, pastinya selain fitur milik Unix v.7 produk AT&T.


IBM juga menciptakan IBM Personal Computer, serta Microsoft juga ingin menawarkan Xenix agar dipakai dalam IBM PC. Tetapi, hal tersebut batal, sebab Microsoft belum punya port Xenix untuk IBM PC. Maka, IBM PC pun memakai MS-DOS.


IBM PC memiliki kemungkinan menjadi komputer favorit pengguna kantoran serta perusahaan besar jika memakai sistem operasi yang berbasis Unix. Tetapi, terdapat beberapa masalah yang membatalkan hal itu, misal terbatasnya dukungan dari aplikasi serta masalah lain yang mungkin bersifat lebih politis dibanding teknis.


Ketika IBM PC menjadi raja pangsa pada pasar komputer bagi konsumen, disisi lain MS-DOS juga berperan menjadi raja pada microcomputer, sedangkan Xenix hanya memperoleh “jatah” pangsa pasar yang berasal dari non-IBM PC, yang terus berperan sebagai raja dalam sistem operasi UNIX. Sampai tahun 1982, port Xenix tidak tersedia untuk komputer yang berarsitektur Intel 8086/8088, dimana itu pun diciptakan Altos, bukan Intel.


Lalu, materi berikutnya ialah sejarah. Microsoft memperdagangkan Xenix untuk SCO (Santa Cruz Operation) yang membuatnya menjadi SCO Xenix. SCO sendiri pada awalnya ialah vendor UNIX, tetapi memperoleh puluhan saingan yang menjadikannya kewalahan. Apalagi jika membeli Xenix dari Microsoft yang lagi mengembangkan OS/2 dengan IBM ditahun 1987, dia dapat memiliki pasar dalam sistem operasi Unix. Tetapi, pada masa itu perang Unix telah menggunakan banyak sumberdaya, serta hanya meninggalkan sedikit perusahaan yang bertahan. Walaupun sudah ditawarkan ke SCO mulai saat itu, Microsoft masih memakai Xenix dengan internal.


Semacam itulah permasalahan kehidupan pada sistem operasi Xenix. Walaupun saat ini tidak lagi populer, karena SCO bangkrut, tindakan Xenix tidak dapat disebut remeh, bahkan dilupakan pada sejarah komputer. Xenix sebagai NOS ialah pesaing tangguh bagi Banyan Vines, serta Novell Netware. Xenix yang sebagai enterprise desktop pun dapat dipakai, tandingan minicomputer. Xenix pun dapat dipakai sebagai platform pengembangan bagi kampus-kampus yang tidak mempunyai sumberdaya dalam penggunaan minicomputer


Itu tadi artikel mengenai XENIX, saya harap bisa menambah ilmu serta pengetahuan kamu.

1 komentar untuk "Microsoft Xenix ialah Sistem Operasi Pada Microsoft Yang Mungkin Telah Dilupakan"

Posting Komentar