Akuntansi Keuangan: Pengertian, Tujuan, dan Standarnya

Pengertian Akuntansi Keuangan

Image by Freepik.com

Akuntansi, seperti kita tahu, ialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan pelaporan transaksi yg dirangkum dalam sebuah laporan. Laporan ini akan dipergunakan oleh 2 jenis pemakai. Pertama, internal perusahaan seperti manajemen dan pemilik, serta kedua, eksternal seperti investor.


Setiap pemakai membutuhkan berita yg tidak sama atau laporan yang khusus karena kebutuhannya pun berlainan. sebab itu akuntansi lalu diberbeda-bedakan berdasarkan info yang dihasilkan.


Salah satu cabang dari akuntansi tadi ialah akuntansi keuangan atau financial accounting. Apa yg dimaksud menggunakan akuntansi keuangan? Mengutip kitab Akuntansi Keuangan 1 (2018), akuntansi keuangan ialah bidang akuntansi yang membahas penyusunan laporan keuangan untuk pengguna eksternal. pada hal ini termasuk investor, kreditur, atau pemerintah.


Laporan keuangan ini disusun berdasarkan data keuangan. dalam akuntansi, ada 5 pembagian terstruktur mengenai utama dari data keuangan, yaitu: pendapatan, beban, aset, kewajiban, serta modal. pada persamaan dasar akuntansi, aset merupakan setara menggunakan kewajiban ditambah kapital ditambah pendapatan dikurangi beban.


Akuntansi keuangan dimulai dengan pencatatan semua transaksi di atas atau yg biasa disebut aktivitas menjurnal. Penjurnalan dilakukan secara harian. Data-data itu lalu dipindahkan ke buku besar atau biasa dianggap di-posting, lalu pengikhtisaran, serta terakhir barulah pelaporan.


Siklus akuntansi keuangan ini dimulai sejak awal periode keuangan sampai akhir periode. umumnya ditetapkan setahun.


Terdapat beberapa jenis laporan keuangan yang menunjukkan info yg Laporan untung rugi membagikan apakah perusahaan laba atau tidak pada periode itu. Laporan perubahan ekuitas menyatakan perubahan kapital. Neraca menyampaikan gambaran umum tentang aset, kewajiban, serta ekuitas.


Terakhir, laporan arus kas, memberikan seberapa baik perusahaan menerima uang tunai buat membayar utang, mendanai porto operasional, dan membayar investasi.


Tujuan Akuntansi Keuangan


Tujuan umum akuntansi keuangan artinya menyediakan laporan keuangan yg kredibel serta akuntabel. kredibel maksudnya adalah dapat dianggap, bahwa semua yg tercatat pada sana memang benar-benar membagikan nilai sebenarnya dari akun.


Sementara akuntabel merupakan info yang tertera bisa dipertanggungjawabkan. Akuntansi keuangan menjadi akuntabel sebab setiap transaksi diharuskan memiliki bukti yang otentik (misalnya struk buat pembayaran beban gaji).


Lalu, karena akhir dari akuntansi keuangan ialah laporan keuangan, maka tujuan khusus dari akuntansi keuangan sama menggunakan tujuan dari dibuatnya laporan keuangan itu sendiri.


Tujuan laporan keuangan ialah menyampaikan berita tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, serta arus kas entitas. Laporan keuangan pula memberikan pertanggungjawaban manajemen atas dana yg dipercayakan kepada mereka.


Jika akuntansi keuangan yang bentuk akhirnya ialah empat laporan di atas ditujukan bagi pihak eksternal, maka akuntansi yg dibuat buat pihak internal artinya akuntansi manajemen. Maka tujuannya juga berbeda. Akuntansi manajemen terutama dipakai untuk membuat keputusan usaha. 


Salah satu bentuk dari akuntansi ini merupakan akuntansi porto atau cost accounting. Akuntansi porto adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, serta penyajian porto pembuatan serta penjualan produk atau jasa. salah satu guna dari cost accounting merupakan memutuskan biaya produksi–yang sangat berguna buat memperkirakan tingkat laba .


Standar Akuntansi Keuangan


Cobalah lihat sekilas beragam laporan keuangan perusahaan publik. Anda mungkin menyadari bahwa format penyajiannya kurang lebih serupa. Hal tersebut tentu saja memang sebuah kesengajaan. dan kesengajaan ini dibakukan pada sebuah sistem bernama baku akuntansi keuangan.


Pada Kamus besar Bahasa Indonesia, salah satu arti baku merupakan “ukuran tertentu yang dipakai menjadi patokan.” Demikian pula makna umum dari baku akuntansi keuangan. ia berisi beragam patokan buat membentuk laporan keuangan, dari mulai konsep sampai prosedur penyusunannya.


Tanpa standar, setiap perusahaan akan membentuk hukum sendiri. Konsekuensinya, pemakai haru tahu hukum internal tersebut. Bila itu yang terjadi, hampir tidak mungkin dapat memahami langsung laporan keuangan sebuah perusahaan apalagi membandingkan satu laporan dan laporan lain. 


Singkatnya, baku akuntansi keuangan krusial agar memudahkan para pemakai memahami laporan keuangan sesuai tujuan mereka masing-masing.


Ada 2 baku akuntansi keuangan yg banyak dijadikan referensi–atau bahkan diadopsi secara utuh–pada dunia, yaitu baku bernama International Financial Reporting Standard (IFRS) serta Generally Accepted Accounting Principles (US-GAAP).


IFRS disusun sang International Accounting Standards Board (IASB), sebuah lembaga independen-privat yg didirikan pada 2001 dan hingga kini memiliki 14 anggota. sementara US-GAAP disusun sang Financial Accounting Standard Board (FASB), juga lembaga independen yg terbentuk di 1973.


Baku akuntansi keuangan milik IFRS dan GAAP ini terus diselaraskan. Alhasil, semakin hari menjadi lebih sedikit perbedaan antara keduanya.


Image by Freepik.com


Akuntansi Keuangan di Indonesia


Baku akuntansi keuangan GAAP berlaku awam pada Amerika perkumpulan, sementara IFRS banyak diadopsi negara-negara Eropa, Asia, dan Amerika Selatan. Bagaimana menggunakan Indonesia? sejak 2012 kemudian, pemerintah memutuskan mengadopsi IFRS. di tahun itu, IFRS telah digunakan pada 150-an negara.


Namun bukan berarti IFRS ini diadopsi penuh, dalam arti sekadar diterjemahkan saja. Dewan baku Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) permanen melihat apakah seluruh standar dari IFRS dapat diterapkan pada sini sesuai menggunakan syarat hukum dan usaha yang terdapat. Bila tidak, maka mereka membentuk pengecualian atau menambah aturan. 


Adopsi IFRS dikenal dengan istilah lain dokumen standar Akuntansi Keuangan (SAK). Ini telah berlaku efektif per 1 Januari 2015 kemudian. Pihak yang wajib menerapkannya ialah perbankan, asuransi, perusahaan publik, serta BUMN. Walau begitu dia boleh saja diterapkan oleh perusahaan lain. 


Lewat SAK-lah akuntansi keuangan diatur, baik pada hal konsep juga teknis atau mekanisme pembuatannya dengan rinci. Pernyataan SAK (PSAK) 1, misalnya, mengatur wacana penyajian laporan keuangan, PSAK dua tentang laporan arus kas, PSAK 14 perihal persediaan, dan seterusnya. 


PSAK, contohnya, mengatur bahwa baku akuntansi keuangan pada Indonesia menggunakan basis akrual. Maksudnya, pencatatan transaksi dilakukan waktu transaksi itu terjadi sebagaimana yang juga diatur pada IFRS. Di standar lain mirip IPSASB, yang dipakai merupakan basis kas–mengakui transaksi ketika kas diterima. aturan turunan dalam PSAK diatur pada Interpretasi baku Akuntansi Keuangan (ISAK). masyarakat awam bisa melihat secara awam apa saja yang diatur dalam SAK di situs resmi, tetapi wajib membeli buat membacanya secara utuh. sementara anggota IAI bisa mengakses SAK lengkap setelah login di situs resmi.


Image by Freepik.com


Penutup


Jika ada pertanyaan, akuntansi keuangan tentang apa saja? Jawabannya adalah membuat laporan keuangan. memahami akuntansi keuangan berarti tahu seluruh proses pencatatan, pengikhtisaran, serta pelaporan transaksi.


Tentu ini merupakan pekerjaan melelahkan. Tapi untungnya akuntansi keuangan memiliki baku. Ia menghasilkan pekerjaan lebih praktis karena setidaknya tak perlu repot-repot lagi menentukan cara laporan itu dibuat. Dengan baku akuntansi antara satu laporan serta laporan lain pun dapat dibandingkan. Ini sangat berguna bagi banyak pihak. Menjadi lebih mudah sebab waktu ini sudah banyak tersedia aplikasi akuntansi, baik yg gratis atau berbayar. 


Menjalankan akuntansi keuangan menggunakan donasi indera digital ini menghindari beberapa dilema yg kerap timbul seperti salah memasukkan data serta inkonsistensi pencantuman nama akun.

1 komentar untuk "Akuntansi Keuangan: Pengertian, Tujuan, dan Standarnya"

Posting Komentar